Click here for Myspace Layouts

My blog


Click here for Myspace Layouts

Sabtu, 14 Mei 2011

Menebusi diri dengan infaq emas sepenuh bumi

Menebusi diri dengan Infaq Emas Sepenuh Bumi

emas-sepenuh-bumiSebuah Ayat Al Qur’an telah mengisyaratan dengan tegas betapa tingginya NILAI iman, karena orang yang tidak beriman akan mengalami nasib yang sangat malang di akhirat. Bayangkan! Emas sepenuh bumi tidak bisa untuk menebus dosa kekafiran. Maka alangkah besarnya nikmat iman yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT kepada kita.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ الأرْضِ ذَهَباً وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ


“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong”. (QS.3: 91 ).
Allah SWT berfirman mengancam dan memperingatkan orang yang kafir sesudah imannya, kemudian kekafirannya makin bertambah, yakni terus-menerus dalam kekafiran sampai mati. Tidak mau tobat atau tidak sempat bertobat.
Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (QS.4: 18).
Barangsiapa mati masih dalam kekafiran, maka tidak akan ditrima darinya suatu kebaikanpun untuk selama-lamanya, sekalipun menginfakkan emas sepenuh bumi (alias mustahil). Belum percayakah?
Berapakah nilai emas sepenuh bumi ? Berikut ini adalah sebuah ilustrasi emas sepenuh bumi. Volume planet bumi adalah :
1,0832073 x 1012 km3 ( sumber : Wikipedia ).
= 1.083.207.300.000 x ( 1.000.000.000 ) x ( 1.000.000 ) cm3
= 1.083.207.300.000.000.000.000.000.000 cm3.
Jika berat jenis emas adalah 19,32 gram/cm3 maka total berat emas sepenuh bumi:
= 19,32 x 1.083.207.300.000.000.000.000.000.000
= 20.927.565.036.000.000.000.000.000.000 gram.
Bila harga emas per gram nya sebesar Rp. 250.000,- maka nilai emas sebanyak itu adalah :
= 20.927.565.036.000.000.000.000.000.000 gram x Rp 250.000,-
= Rp. 5.231.891.259.000.000.000.000.000.000.000.000,-
Andaikan ber-asumsi anggaran pemerintah Indonesia 1000 trilyun pertahun, maka uang sebesar itu bisa untuk membiayai anggaran pemerintah Indonesia selama 5.231.891.259.000.000.000 tahun atau kira-kira 5 milyar trilyun tahun. Sebuah kekayaan yang sangat besar dan di dunia ini, sekaligus tidak ada seorang pun yang memiliki kekayaan sebesar itu. Tapi bagi Allah, kekayaan sebesar itu belumlah cukup untuk menebus dirinya dari adzab Allah.
Ini hanyalah sebuah ilustrasi untuk mengeaskan “sangat berharganya” iman yang dimiliki oleh seorang hamba. Tak bisa dinilai dengan nilai dunia sebanyak apa pun. Maka beruntunglah yang tela dirintis beriman semenjak lahir, dan sangat beruntung juga bagi yang beriman setelah kafir.
Akan tetapi pertanyaan yang perlu diajukan kepada diri kita masing-masing adalah “Benarkah kita ini telah sungguh-sungguh beriman? Jangan-jangan kita ini termasuk golongan yang disebut oleh Allah SWT dalam surat Al-Hujurat 14.

قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِن قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِن تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئاً إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi Katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Atau jangan-jangan lebih parah lagi seperti difirmankan oleh Allah SWT dalam surat Al-Haj 11.

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam Keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
Rasulullah SAW mengingatkan kita semua bahwa iman itu yazidu wa yanqushu, bertambah dan berkurang setiap saat. Maka beliau juga perintahkan kepada kita untuk senantiasa memperbaharui iman kita. Oleh karena itu sangat perlu bagi kita, dari waktu ke waktu, menengok iman kita, mengukur dan mengevaluasi iman kita, menjaganya dari proses degradasi, proses penurunan dan pelemahan iman, dan berupaya terus melakukan peningkatan dan penguatan.
Beberapa penanda sebagai patokan untuk mengukur dan mengevaluasi iman kita, bisa kita rujuk kepada ayat-ayat Al-Qur’an, satu di antaranya adalah firman Allah dalam surat Al-Anfal : 02-04.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ

أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقّاً لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.(QS.49:15)
Beberapa hal yang bisa sarikan dari penjelasan diatas adalah :
Pertama, jaga dan pelihara iman yang sudah Allah semayamkan dalam dada kita masing-masing. Jangan hanya karena nilai dunia yang tidak seberapa (jika dibandingkan kebahagiaan surga), iman kita tergadaikan. Sebaliknya, tantangan sebesar apapun hendaknya tidak membuat kita jadi menyerah. Ingat, bahkan nilai Iman ini lebih berharga dibanding nyawa kita sendiri. Mengorbankan nyawa untuk iman adalah suatu yang relistis, logis dan akuntabel. Dan itulah resiko sebagai orang yang mengaku beriman.
Kedua, jangan segan & menunda untuk bertaubat (dengan syarat sebenar-benarnya). Karena itulah cara terbaik menjaga dan meningkatkan iman. Dengan bertaubat, maka akan bertekad selalu memperbaiki diri dan memperbanyak amalan shaleh sebagai penutup kesalahan dan dosa yang dilakukan. Jangan sampai terlambat sebelum ajal datang.

Kedua, Tingkatkan dakwah kepada diri, keluarga, sekitar dan seluas-luasnya.
Bukanlah termasuk beriman yang sebenarnya ketika mempunyai anggapan “yang penting saya selamat dan mendapat ridho-Nya masuk surga tanpa peduli kondisi orang lain”. Berdakwah dengan santun, saling nasehat-menasehati dengan ikhlas tanpa kedengkian.
Ketiga, Keshalehan ibadah kepada Allah tidak akan berarti jika tidak dibuktikan dengan keshalehan sosial. Keimanan akan berarti apabila mempunyai manfaat bagi diri dan orang lain. Dan keimanan akan berarti jika orang lain merasa aman berada diantara kita.

1 komentar:

Dede_Sudjadi mengatakan...

Artikelnya bagus sekali. Saya sangat setuju dengan artikel itu....

KUNJUNGAN KE RECSAM - MALAYSIA

KUNJUNGAN KE RECSAM - MALAYSIA
didepan gedung Institut perguruan persekutuan Penang

Pengunjung

siapa yang mengunjungiku ?

Pengunjung blogku

--************CODE GEOCOUNTER************-->

lihat ini

Mari belajar matematika ceria

Mari belajar matematika ceria
mr coni setyadi,S.Pd

My visitor real time

Akhir Workshop di Recsam

Akhir Workshop di Recsam
Jubah kebesaran Participants of Recsam education